Assalaamualaikum warahmatullah.



Setiap orang yang berakal fikiran janganlah sampai meniti suatu jalan
sebelum dia mengetahui sebenarnya apakah jalan itu memberinya keselamatan
atau bencana, bakal membawanya ke tujuan yang membuatnya selamat atau 
tujuan
yang mencelakakan dirinya. Inilah jalan yang membawa kehancuran orang-orang
terdahulu maupun sekarang, menyeret orang yang menitinya ke tujuan yang
buruk dan punca kebinasaan.




Imam Al-Bukhari RA telah meriwayatkan di dalam kitab Sahihnya, daripada
Samurah ibn Jundab RA, katanya,

"Rasulullah SAW seringkali bertanya kepada para sahabat, "Adakah di antara
kalian yang bermimpi?" Lalu mimpi mereka itu diceritakan kepada baginda
seperti yang dikehendaki Allah.

Suatu petang baginda SAW bersabda kepada kami, "Semalam aku didatangi dua
orang yang diutus kepadaku. Keduanya berkata kepadaku, "Lanjutkan!" Maka 
aku pun pergi bersama keduanya. Kami melewati seorang laki-laki yang tidur
mengiring. Tiba-tiba ada orang lain yang berdiri di dekatnya sambil membawa
batu yang besar, lalu menjatuhkan batu itu ke kepalanya, hingga kepalanya
pecah dan batu itu juga berselerakan di sana sini. Orang kedua itu
mengumpulkan lagi pecahan-pecahan batu, dan tidak menghampiri orang yang
pertama melainkan kepalanya sudah kembali seperti semula. Kemudian orang
kedua tadi menghampirinya lagi dan berbuat seperti yang dibuat pada 
mulanya.

Baginda bertanya. "SubhanAllah, siapakah dua orang itu?" Keduanya berkata,
"Lanjutkan! Lanjutkan!"

Maka kami pun pergi lagi. Lalu kami melewati seorang laki-laki yang tidur
telentang pada punggungnya, dan ada orang lain yang berdiri di dekatnya
sambil membawa sebatang besi yang hujungnya bengkok. Orang kedua ini
mendekati sebelah muka orang yang pertama, mencabik-cabik ujung mulutnya
hingga ke tengkuk, hidungnya hingga tengkuknya, matanya hingga ke
tengkuknya. Kemudian beralih ke sebelahan muka yang satunya lagi dan 
berbuat seperti yang dibuat mulanya. Belum selesai dengan perbuatannya di sebelah
muka, maka wajah yang satunya lagi kembali seperti semula. Kemudian dia
beralih ke belahan wajah satunya lagi dan berbuat seperti yang dia perbuat
pertama kalinya.

Baginda bersabda, "Aku berkata, "SubhanAllah! Siapakah dua orang itu?"
Keduanya menjawab, "Lanjutkan! Lanjutkan!"

Maka kami pun pergi lagi. Lalu kami melewati sesuatu seperti tungku api,
yang ternyata di atas tungku itu terdengar suara huru-hara dan jerit-pekik.
Kami melihat ke dalamnya. Di sana ada beberapa orang laki-laki dan wanita
yang bertelanjang. Jika ada nyala api dari bahagian bawah mereka, maka 
suara mereka pun amat riuh.

Baginda bersabda, "Aku bertanya kepada keduanya, "Siapakah mereka itu?"
Keduanya menjawab, "Lanjutkan! Lanjutkan!"

Maka kami pun pergi lagi, lalu kami melewati sungai yang airnya berwarna
merah seperti darah. Di sungai itu ada seorang laki-laki yang berenang, dan
di pinggir sungai ada orang lain yang membawa batu-batuan yang banyak. Jika
orang yang berenang itu berenang menurut kemampuannya, kemudian mendekati
orang yang telah mengumpulkan bebatuan itu sambil membuka kedua bibirnya,
maka orang yang kedua memasukkan batu ke mulutnya, lalu dia berenang pergi
dari situ. Kemudian kembali lagi mendekatinya dan membuka kedua bibirnya 
dan dia pun memasukkan batu ke mulutnya.

Baginda bersabda, "Aku bertanya, 'Siapakah dua orang itu?" Keduanya
menjawab, "Lanjutkan! Lanjutkan!"

Maka kami pun pergi lagi. Lalu kami melewati seorang laki-laki yang rupanya
sangat menjijikkan, seperti rupa orang yang paling menjijikkan yang pernah
kau lihat. Di sisinya ada api yang dikobarkan dan dibesarkannya.

Baginda bersabda, "Aku bertanya, 'Siapakah orang itu?" Keduanya menjawab,
"Lanjutkan! Lanjutkan!"

Maka kami pun pergi lagi lalu kami melewati kebun yang terang benderang.
Cahaya musim bunga menyinari kebun itu. Di kedua sisi kebun itu ada seorang
lelaki yang sangat tinggi badannya. Hampir-hampir aku tak dapat melihat
kepalanya, kerana tingginya menjulang hingga ke langit. Di sekitarnya 
banyak sekali kanak-kanak, yang tidak pernah kulihat jumlahnya sebanyak itu.

Baginda bersabda, "Aku bertanya, 'Siapakah orang itu?'" Keduanya menjawab,
"Lanjutkan! Lanjutkan!"

Maka kami pergi lagi, lalu kami melewati sebuah bangunan yang sangat besar,
yang sebelumnya aku langsung tidak pernah melihat bangunan yang sebesar itu.
Keduanya berkata kepadaku, "Naiklah ke sana!" Maka kami naik ke sana, 
hingga kami tiba ke sebuah kota yang bangunannya terbuat dari batu bata emas dan
perak. Kami tiba di pintu gerbang kota. Kami minta dibukakan. Maka pintunya
dibukakan untuk kami.

Kami memasuki kota itu dan kami melewati beberapa orang yang separuh
badannya elok seelok yang pernah engkau lihat, dan separuh bahagiannya lagi
buruk, seburuk yang pernah engkau lihat. Baginda bersabda, "Keduanya 
berkata kepada mereka, 'Pergilah dan menceburlah ke sungai itu!'" Di sana ada 
sebuah sungai yang lebar mengalir, yang airnya sangat jernih. Mereka pun pergi dan
terjun ke dalam sungai itu. Tatkala mereka sudah kembali menghampiri kami,
maka keburukan rupa